Arigi Isfandiar – 20th 

Bisa belajar di ESDA adalah hal yang diimpikannya sejak lama. Cita-citanya adalah menjadi seorang 3D Artist International.

Butuh waktu 2 tahun bagi Arigi menyiapkan segala sesuatunya untuk bisa bergabung di ESDA. Termasuk dengan bekerja mengangkat barang (loading crew) di salah satu perusahaan ekspedisi.

Akhirnya pada bulan Juni 2020, dengan seluruh tabungan nya, Arigi mendaftar di ESDA Kelapa Gading untuk Program Academy Animasi. Setiap hari Arigi menempuh jarak 50 km untuk belajar di ESDA, berusaha menyelesaikan deadline tugas tepat waktu, sambil sesekali mengambil pekerjaan sampingan.

Desember 2020, Arigi lulus dari Program Academy Animasi dan langsung diterima di Dofala Animation Studio pada Januari 2021.

Jalan untuk menjadi 3D Artist International sudah di mulai, dan kegigihan nya telah membuahkan hasil. Kami senang telah menjadi bagian proses perjalanan Ariqi menuju sukses.

Jessica – 21th 

Setelah lulus dari salah satu Universitas Design di Singapore, Jessica balik ke Indonesia untuk mencari pekerjaan sebagai Artist 3D. Karena portfolio yang belum cukup, Jessica lanjut mengambil program kursus Academy di ESDA. Hanya dalam beberapa bulan, Jessica langsung lulus dengan hasil portfolio yang luar biasa karena sudah mempunyai background design sebelum nya.

Pengasahan skill Jessica di ESDA membuatnya menjadi salah satu murid dengan Best Artwork terbaik, sekarang Jessica pun juga sudah bekerja di salah satu studio ternama di Indonesia.

Joni Setiawan – 23th 

Joni di besarkan di keluarga kedokteran, semua keluarganya adalah dokter. Dari empat bersaudara, hanya Joni yang mempunyai jiwa seni. Begitu banyak tekanan dari keluarga tidak membuat Joni menyerah, ia tetap mengambil jurusan product design 3D dari salah satu Universitas di Indonesia.

Sayangnya di 2 tahun awal, Joni tidak mempelajari 3D sama sekali, memasuki tahun ketiga lah Joni mulai mempelajari design 3D, di tahun ke-empat dosen nya di ganti dan tidak terlalu menguasai pelajaran dosen sebelum nya, alhasil Joni lulus dengan portfolio yang sangat di bawah standard.

Joni tetap tidak menyerah, ia tetap mencari-cari jiwa diri nya, dan akhir nya menemukan ESDA. Joni mengambil program 3D Complete Total di ESDA dan sekarang Ia sudah bekerja di salah satu studio di luar negri.

Oscar – 33th

Oscar memiliki mimpi dapat bekerja di Industri Game. Brandoville Studios adalah cita-citanya pada
saat itu karena project game AAA yang mereka produksi. Demi terwujudnya mimpi tersebut, Oscar
memutuskan untuk bergabung dengan ESDA melalui Program Academy agar dapat didampingi dan
dilatih. Menurut Oscar, Kurikulum ESDA sangat mudah dimengerti dan ditambah Tutor ESDA yang
sangat membantu untuk Oscar memahami materi 3D dari basic hingga advanced.

Hanya dengan hitungan bulan, Oscar sudah memiliki skill 3D dengan standar Industri di ESDA dan
tentunya melalui kerja keras, dedikasi dan waktu yang ia curahkan selama masa belajar sehingga
saat ini ia berhasil mencapai tujuan dan telah menjadi Senior 3D Artist di Studio impiannya. Senang
sekali saat ini Oscar baru menyelesaikan project game The Last of US (PS 5 Games) bersama tim
studio Brandoville.

Terimakasih Oscar telah mempercayakan ESDA menjadi wadah untuk menggapai mimpi dan cita-cita
besar kamu. Semoga program-program ESDA dapat membantu teman-teman seniman lain untuk
mencapai mimpi dan cita-cita seperti Oscar.

Renoir Marc – 21th 

Renoir memiliki hobi bermain game sejak ia kecil. Hal ini membuat orang tua Renoir berfikir untuk
mengembangkan hobi tersebut agar menjadi bakat yang lebih positif dan produktif tentunya.
Melalui media internet saat itu mereka mendapatkan informasi mengenai Andre Surya, dimana
cerita sukses Andre Surya ternyata memotivasi Renoir untuk ingin bergabung di Sekolah yang
didirikan oleh Beliau yaitu ESDA.

Tidak menunggu waktu lama, Renoir dan orang tua nya menghampiri ESDA dan memutuskan untuk
bergabung untuk mengembangkan hobinya. Seiring berjalannya waktu, di usia Renoir yang masih
sangat muda yaitu 14 tahun pada saat itu, Renoir banyak sekali menunjukan potensi luar biasa
melalui program 3D Modelling. Dengan hasil ketekenunan nya, Renoir banyak menghasilkan portfolio 3D yang di anggap lebih dari cukup untuk penerimaan beasiswa dari salah satu Universitas ternama.

Kami turut senang dengan pencapaian Renoir hingga saat ini. Segala usaha dan kedisiplinan memang
tidak pernah menghianati hasil. Kami yakin akan lebih banyak teman-teman yang memiliki hobi
seperti Renoir akan dapat dikembangkan menjadi sebuah prestasi.